TVRI Dari Masa Ke Masa (02)

Kebanyakan orang berpikir bahwa siaran pertama TVRI terjadi pada tanggal 24 Agustus tahun 1962, tanggal yang diperingati sebagai hari kelahiran TVRI sekaligus tanggal pembukaan acara olahraga Asian Games di Jakarta, namun sebenarnya TVRI mengudara perdana ketika menyiarkan acara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya tanggal 17 Agustus tahun 1962 di Istana Negara.
Sosok dibalik siaran perdana ini tidak terlepas dari nama Victor Que yang berperan sebagai produser dan director serta Alex Leo sebagai reporter
Pasca Asian Games TVRI hanya siaran selama 30 menit setiap hari Senin sampai Jumat yang dimulai pada pukul 19.30 malam.
Siaran kebanyakan diisi dengan acara film-film tua produksi PFN bahkan pada tanggal 12 sampai tanggal 18 September tahun 1962 TVRI tidak mengudara sama sekali demi mempersiapkan acara-acara lebih baik, baru pada tanggal 11 Oktober tahun 1962 TVRI pertama kali Live dari studio dengan penyiar TVRI pertama Sus Salamun, pada tanggal ini sekaligus sebagai pembukaan Studio TVRI di Senayan
Pada momen inilah juga wajah dari Sus Salamun selaku penyiar TVRI muncul di layar, sebelumnya ketika membacakan acara TVRI pemirsa hanya mendengarkan suaranya saja tidak beda dengan radio sedangkan penyiar pria yang pertama kali muncul di TVRI adalah MHE Zainudin dia tampil pada tanggal 13 Oktober tahun 1962 dengan membacakan siaran penutup, TVRI baru benar-benar siaran setiap harinya dimulai pada tanggal 12 November tahun 1962
Perlahan TVRI semakin berkembang dan pastinya ada momen-momen pertama kali, seperti perekaman wawancara untuk pertama kalinya reporter TVRI melakukan interview dalam bahasa Inggris, momen ini dilakukan ketika pertandingan PSSI melawan Swedia tanggal 30 November tahun 1962, sosok Reporter yang melakukan wawancara tersebut adalah Beranti Ismail perempuan yang juga sering bertugas sebagai Program Director di TVRI
Acara Life pertama di studio terjadi pada tanggal 14 November tahun 1962 dengan menampilkan permainan piano Tunggal BJ Soepardi.
Tayangan iklan pertama kali disiarkan tanggal 1 Maret tahun 1963 berupa slide-slide berbentuk gambar yang sederhana,
Tanggal 7 April tahun 1963 TVRI menayangkan pertama kali sandiwara yang syuting di luar studio, yang diberi judul Gerhana.
Setelah Sus Salamun TVRI merekrut lagi penyiar perempuan yakni Nana Saleh yang tampil di TVRI tanggal 9 Maret tahun 1963, menyusul kemudian Grace Rorimpandey dan Tedi Resmi Sari yang bergabung sebagai penyiar TVRI Pada bulan April kemudian, serta Ani Sumadi yang telah menjadi raja kuis televisi, sedangkan sosok pria adalah Pamujo yang juga penyiar Televisi Republik Indonesia
Untuk mengakomodir acara TVRI yang semakin banyak dan variatif, perlahan-lahan TVRI merekrut para presenter, penyiar ,reporter dan juru kamera untuk bergabung dengan TVRI dan beberapa diantaranya telah menjadi legenda pertelevisian di Indonesia
Berikut nama-nama penyiar TVRI, reporter dan juru kamera yang bergabung di TVRI pada masa awal berdirinya TVRI pada tahun 1960-an dan 1970-an awal. Dulu para penyiar TVRI pada saat membuka dan menutup siaran maupun pewawancara diwajibkan berpakaian nasional kebaya dan sanggul ketentuan ini berlaku sampai awal 70-an.
Tatiek Tamzil atau Tatiek Tito adalah penyiar pembaca berita, pembawa acara di TVRI kurun waktu 1965 sampai dengan 1973 dan merupakan artis film Indonesia di era tahun 70-an, filmnya sebagai pemeran utama antara lain Tetesan Air Mata Ibu, pelarian, belas kasih dan Lupa Daratan beliau menghembuskan Nafas Terakhir tahun 2017 pada usia 77 tahun
Anita Rahman memasuki dunia pertelevisian di TVRI Jakarta pada awal tahun 1969, baru tahun 1981 di daulat sebagai penyiar Dunia Dalam Berita yang legendaris
Anita telah menjalani karir panjang selama 40 tahun sebagai profesional televisi sampai kini tetap berkecimpung dalam dunia pertelevisian dengan spesialisasi ke penyiaran, Ifada Dewata salah satu penyiar TVRI angkatan pertama seangkatan dengan Teddy Resmi Sari
Sri Maryati sebagai presenter sering dipercaya membawakan berbagai program acara di TVRI, di tahun-tahun terakhir lebih dikenal sebagai pembawa acara Aneka Ria Safari Bersama Eddy Sud, Tri Lestari kelahiran Tulungagung Jawa Timur ini pada akhirnya menikah dengan KSAL TNI Angkatan Laut M Arifin, dan Isminarti
Seiring berjalannya waktu, beberapa penyiar yang bergabung di awal TVRI berdiri menduduki jabatan penting di TVRI maupun pemerintahan seperti Alex Leo Zulkarnain yang terakhir menjabat sebagai Dirjen Radio Televisi dan Film pada masa Orde Baru, Drs Subrata yang awalnya sebagai wartawan TVRI juga menduduki jabatan yang sama tahun 1983 sampai 1987 kemudian Drs Sumadi suami Ani Sumadi pernah menjadi direksi TVRI lalu Gunawan Subagyo yang menjadi kepala pemberitaan TVRI
Nama-nama legendaris lainnya yang bergabung pada awal berdirinya TVRI di antaranya Sambas yang terkenal dengan acaranya Dari Desa ke Desa selanjutnya Syam Amir, Idrus penyiar TVRI yang wajahnya sering tampil di acara legendaris TVRI Dunia Dalam Berita, beliau sudah tutup usia pada 13 September tahun 2018.
Sandy Tias pernah dikirim ke Jerman Barat untuk pelatihan nama ini juga dikenal sebagai penggagas dan pembawa acara apresiasi film nasional yang tayang setiap bulan di tahun 1980-an, kemudian Rusdi Saleh yang memulai karir di TVRI tahun 1969, Rusdi pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta selama dua periode dari Fraksi Golkar
Selanjutnya tidak lupa nama penyiar TVRI lainnya Kosim dan Sabdo Utomo, sedangkan wartawan RRI yang paling legendaris tidak bisa lepas dari nama Hendro Subroto beliau lebih dikenal sebagai wartawan perang sekaligus fotografer dan juru kamera sejak bergabung pada tahun 1964, Hendro Subroto sudah meliput berbagai konflik di berbagai belahan dunia dari Perang Vietnam sampai Perang Teluk antara sekutu vs Irak pada tahun 1991, tanggal 14 Oktober tahun 2019 Hendro Subroto menghembuskan nafas terakhirnya karena sebab alami.
Di acara olahraga siapa yang tidak mengenal nama Azwar Hamid sebelum masuk TVRI pada tahun 1967 dulunya sudah malang melintang sebagai reporter di RRI, sekitar tahun 1980-an Aswar Hamid hampir tak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan reportase olahraga yang dilakukan TVRI
Kemampuannya yang menarik dalam mengulas masalah olahraga menjadikan kehadirannya selalu ditunggu pemirsa, jabatan terakhir Azwar Hamid adalah kepala seksi olahraga pemberitaan TVRI sebelum meninggal tahun 1991 dalam usia 48 tahun.

***

Pos Sebelumnya
TVRI Dari Masa Ke Masa (01)
Pos Berikutnya
Sambas Mangundikarta (21 September 1926-30 Maret 1999), Pembawa Acara Olahraga Legendaris.

2 Komentar.

Komentar ditutup.