Sambas Mangundikarta
Pada 1961, ketika kompetisi bulu tangkis Thomas Cup dihelat di Jakarta, Sambas merupakan salah seorang dari tiga reporter RRI yang ditugaskan untuk meliput perjuangan Tan Joe Hok dan kawan-kawan. Saat itu, Indonesia berhasil mempertahankan gelar kejuaraan bulu tangkis pria bergengsi itu. Selain Sambas, RRI menugaskan M.N. Supomo dan S. Handiman.
Nama Sambas tercatat dalam buku Ensiklopedi Sunda (2000) terbitan Pustaka Jaya. Bukan tanpa alasan namanya ada di buku yang menghimpun tentang alam, manusia, dan budaya di Jawa Barat tersebut.
Pada 1960-an, lagu “Manuk Dadali” sangat tenar. Menurut Ed Zoelverdi dan Zakaria M. Passe, lagu itu selalu terdengar melalui acara pilihan pendengar RRI Jakarta. Di Bandung, lagu tersebut sangat fenomenal.
Nalo adalah produk Departemen Sosial. Muncul kali pertama pada 1968. Di kios-kios, atau penjualan resmi dan tidak resmi, nalo dijual. Hasil penjualannya dimanfaatkan pemerintah untuk pembangunan. Di lembarannya, terdapat nomor seri yang akan diundi sekali seminggu. Jika nomor seri dan nomor undian pas, si pemilik lembaran mendapatkan hadiah berupa uang.
“Waktu muncul di Bandung tak urung dia dibuntut oleh pencandu buntut. Kepadanya orang minta kode-buntut. Malangnya, kian dielakkan orang makin mendesak,” tulis Ed Zoelverdi dan Zakaria M. Passe.
Ini memang persoalan selera. Kadang ada yang suka kadang tidak. Meski begitu, Valen sudah menjadi ikon komentator kekinian. Sebuah revolusi di dunia jualan bacot yang sekarang mungkin tak ada yang menandingi ketenarannya. Meski banyak orang merindukan suara empuk macam Sambas.
“Kenanglah struktur bahasanya, tutur katanya, penguasaannya dalam berbagai lini, serta permainan intonasi suaranya yang cantik ketika membawakan acara Dari Desa ke Desa, sangat Indonesia,” tulis Charles.
Pada 1977, Sambas tak lagi menjadi reporter. Dia banyak bekerja di belakang layar TVRI. Lantas, pada 1981 dia kembali aktif sebagai reporter acara dan peristiwa olahraga.
Dalam episode “Insiminasi Buatan yang Berhasil”, Sambas mewawancarai seorang peternak bernama Kiswo di Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah.
“Katanya sekarang sudah ada kawin buatan, ya? Apa tuh? Kawin suntik katanya? Gemuk-gemuk. Nah coba ceritakan.”
Komentar ditutup.
2 Komentar.
Mantap pakde Demang ….
Monggo dilanjut.
Salam sehat seger waras.
Matur nuwun Mas Jaka M
Salam Seger Waras Kembali
Nuwun